Measurement (pengukuran) adalah kegiatan yang dilakukan untuk menentukan fakta kuantitatif dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran standar yang disesuaikan dengan objek yang akan diukur. Pengukuran bukan hanya dapat mengukur hal-hal yang tampak saja namun dapat juga mengukur benda yang dapat di bayangkan seperti kepercayaan konsumen, ketidak pastian dll. Pengukuran dalam bidang pendidikan berarti mengukur atribut atau karakteristik peserta didik tertentu. Dalam hal ini yang diukur bukan peserta didik tersebut, akan tetapi karakteristik atau atributnya. Fungsi pengukuran yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Jarak
Pengukuran jarak yang dimaksud adalah menghitung jarak antar dua titik. Pengukuran jarak ini dapat dilakukan dengan mengklik kedua titik tersebut, atau dapat juga dengan menggunakan query.
2. Luas
Fungsi luas ini dapat digunakan untuk menghitung luas suatu wilayah unsur-unsur spasial. Wilayah tersebut dapat berupa poligon (vektor) ataupun juga wilayah yang bertipe raster.
3. Keliling
Fungsi keliling ini digunakan untuk menghitung keliling (parameter) unsur-unsur spasial. Unsur-unsur spasial tersebut dapat bertipe poligon (vektor) dan juga raster.
4. Centeroid
Fungsi digunakan untuk menentukan koordinat titik pusat dari unsur-unsur spasial yang bertipe poligon (raster).

Jenis Measurement
             # Raster GIS Measurement
    1. Pythagorean Distance / Euclidean Distance
      Menghitung panjang atau jarak antara dua titik menggunakan rumus pythagoras.
    2. Manhattan Distance
      Menghitung panjang atau jarak antara dua titik dengan menghitung jumlab sel yang dilalui oleh garis tersebut.
    3. Proximity Distance
      Menghitung panjang atau jarak antara dua titik dengan perkiraan. Proximity mirip dengan pythagorean, tetapi diterapkan pada setiap pixel.
    4. Perimeter and Area
      Menghitung keliling (perimeter) dan luas (area) dari sebuah polygon dengan menggunakan rumus geometri dengan satuan cell unit. Berikut adalah contoh perhitungan

             # Vector GIS Measurement
Pada pengukuran vektor, pengukuran panjang atau jarak menggunakan rumus pythagoras, dan pengukuran luas dan keliling menggunakan rumus geometri. contoh pengukuran vektor:





Analisis spasial merupakan kumpulan – kumpulan dari teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pengolahan data SIG. Hasil dari analisis data spasial sangat bergantung dari lokasi atau tempat di mana objek sedang dianalisis. Selain itu, analisis spasial juga bisa diartikan sebagai teknik – teknik yang dapat digunakan untuk meneliti dan juga mengeksplorasi dari dari sudut pandang keruangan. Semua teknik ataupun pendekatan perhitungan secara matematis yang berhubungan dengan data  keruangan atau spasial dilakukan dengan menggunakan fungsi analisis spasial.
Analisis spasial adalah teknik ataupun proses yang melibatkan beberapa atau sejumlah fungsi perhitungan serta evaluasi logika matematis yang dapat dilakukan pada data spasial, dalam rangka untuk memperoleh nilai tambah, ekstraksi serta informasi baru yang beraspek spasial. Analisis spasial cukup luas ruang lingkupnya. Salah satunya terdapat pada SIG atau Sistem Informasi Geografis.
Fungsi Analisis Spasial
Menurut Eddy Prahasta (2009), fungsi dari analisis spasial yaitu:
  1. Klasifikasi (reclassify), yaitu suatu kegiatan yang mengklasifikasikan kembali suatu data hingga pada akhirnya menjadi sebuah data spasial yang baru dan berdasarkan pada kriteria atau atribut tertentu.
  2. Jaringan atau Network, yaitu sebuah fungsionalitas yang merujuk pada data – data spasial titik- titik ataupun garis – garis sebagai jaringan yang tidak terpisahkan.
  3. Overlay, merupakan fungsionalitas yang menghasilkan layer data spasial baru, di mana layer tersebut merupakan hasil dari kombinasi minimal dua layer yang menjadi masukkannya.
  4. Buffering, adalah fungsi yang akan menghasilkan layer spasial baru menghasilkan layer data spasial baru dengan bentuk poligon serta memiliki jarak tertentu dari unsur – unsur spasial yang menjadi masukkannya.
  5. 3D Analysis, fungsi ini terdiri atas sub – sub fungsi yang berkaitan dengan presentasi data spasial yang terdapat di dalam ruang 3 dimensi atau permukaan digital.
  6. Digital Image Processing, untuk fungsionalitas ini nilai ataupun intensitas dianggap sebagai fungsi sebar atau spasial.
Pengukuran untuk analisis spasial dapat dilakukan dengan cara fungsi pengukuran. Fungsi pengukuran yang dimaksud di sini yaitu:
  1. Jarak Pengukuran, arti dari jarak yang dimaksud yaitu menghitung jarak antara dua titik. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan meng-klik kedua titik tersebut atau dengan cara lain yaitu menggunakan query.
  2. Luas Fungsi, luas yang tersebut dapat digunakan dalam menghitung luas suatu wilayah dari unsur – unsur spasial. Wilayah yang dimaksud dapat berupa poligon atau vektor dan juga wilayah yang memiliki tipe raster.
  3. Keliling Fungsi, keliling ini dimanfaatkan untuk menghitung keliling atau parameter dari unsur – unsur spasial. Unsur – unsur ini yaitu poligon (vektor) dan raster.
  4. Centroid Fungsi, adalah fungsi yang digunakan untuk menentukan koordinat titik pusat yang berasal dari unsur – unsur spasial yang memiliki tipe poligon atau raster.
  5. Kedekatan Fungsi, merupakan fungsi untuk menghitung jarak dari suatu titik, garis dan juga batas poligon. Salah satu kedekatan fungsi yang paling sering digunakan yaitu buffer. Buffer merupakan adalah analisis spasial yang nantinya menghasilkan unsur – unsur spasial yang bertipe poligon. Contoh dari fungsi buffer terdapat pada overlay.
Jenis-Jenis Analisis Spasial
Pada pelaksanaannya, analisis spasial dapat dilakukan dengan jenis – jenis tertentu. Masing – masing jenis memiliki fungsi dan juga penggunaan yang berbeda – beda. Jenis – jenis dari analisis spasial berupa query basis data, pengukuran, fungsi kedekatan, model permukaan digital, klasifikasi, overlay, dan juga pengubahan unsur – unsur spasial query basis data. Query basis data sendiri digunakan untuk memanggil atau mendapatkan kembali atribut sebuah data tanpa harus mengganggu atau mengubah data yang sudah ada sebelumnya.
Fungsi dari query basis data yaitu dapat dilakukan dengan cukup mudah, cukup menekan feature yang diinginkan. Namun, untuk query yang lebih lengkap dan kompleks, dapat menggunakan pernyataan kondisional (conditional statement). Pernyataan ini ternyata melibatkan beberapa operasi logis yaitu, AND, NOT, OR, XOR.
Analisis Spasial Dalam SIG (Sistem Informasi Geografi)
Sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu, apa itu SIG. Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem di dalam komputer (SBIS) yang digunakan untuk memasukan atau capturing, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan juga menampilkan data – data yang memiliki hubungan dengan posisi di permukaan bumi. Selain itu, Sistem Informasi Geografi juga mempunyai arti sebagai sebuah sistem informasi yang dibuat untuk bekerja dengan menggunakan data yang bereferensi spasial atau memiliki koordinat geografi. SIG sendiri merupakan salah satu sistem yang cukup kompleks, pada umumnya terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya pada tingkat fungsional dan juga jaringan atau network.
Analisis dalam SIG mempunyai beberapa metode – metode pendekatan. Secara umum terdapat dua macam metode yang digunakan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Untuk pendekatan kuantitatif sendiri terbagi menjadi tiga macam cara yaitu secara binary, berjenjang dan berjenjang tertimbang.
  1. Metode Kualitatif
Metode pendekatan ini dapat diterapkan sebagai salah satu metode analisis yang terdapat di SIG. Data yang diperlukan berasal dari data spasial yang mempunyai klasifikasi data yang bersifat kualitatif. Contohnya dapat berupa peta yang mempunyai tingkatan data kualitatif yaitu peta penggunaan lahan.
  1. Metode Kuantitatif
  • Metode Kuantitatif Binary
Pendekatan ini menggunakan operasi logika AND yang terdapat di dalam alogaritma. Sehingga dalam pengharkatan terhadap parameter kelas yang digunakan, hanya dua kelas yaitu nilai 1 (diterima) dan nilai 0 (tidak diterima). Setiap parameter yang digunakan, terlebih dahulu harus dinilai apakah diterima atau tidak diterima suatu kelas parameter.
  • Metode Kuantitatif Berjenjang
Pendekatan kuantitatif ini memberikan nilai yang sama untuk setiap komponen dalam menganalisis. Setiap komponen yang digunakan mempunyai harkat yang sama untuk dianalisis, dengan berasumsi bahwa setiap komponen memiliki pengaruh yang sama terhadap objek yang dianalisis. Namun, pendekatan ini mempunyai faktor – faktor pembatas untuk setiap parameter. Akan tetapi, faktor pembatas tidak bersifat mutlak namun berjenjang dengan tingkatan kelas dan nilai yang berbeda – beda.
  • Metode Kuantitatif Berjenjang Tertimbang
Pendekatan ini tetap memberikan nilai pengharkatan, tetapi menggunakan bobot yang berbeda untuk setiap variabel yang digunakan dalam menganalisis. Pemberian bobot bergantung pada besar atau kecilnya pengaruh variabel tersebut yang terdapat pada tema analisis. Metode ini juga memberikan asumsi, jika setiap variabel mempunyai pengaruh yang berbeda tergantung dari tujuan objek yang dianalisis.
Demikian penjelasan mengenai fungsi analisis spasial. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk Anda.


Basis data merupakan wadah yang terdiri dari kolom dan tabel tempat menyimpan kumpulan data atau informasi. Sebuah basis data itu Gredaerdapat diakses dan dikelola menggunakan software pengolah basis data yaitu Data Base Manajemen System (DBMS) atau Sistem Manajemen Basis Data (SMBD). SIG atau sistem informasi geografis merupakan sistem yang ada di komputer yang bisa digunakan untuk membuat, menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis.


Fungsi SMBD di Sistem Informasi Geografis

  1. Bank Data terpadu, yang menyatukan data spasial dan tidak spasial pada relational DBMS.
  2. Sistem analisi dan modeling, yang berfungsi menjadi sarana perbaian potensi wilayah dan perencanaan spasial.
  3. Sistem pengelolaan yang berdasarkan pada geografis, yang berfungsi mengolah operasional dan admnistrasi yang bersumber dan berdasar posisi geografis.
  4. Sistem pemetaan otomatis berkomputer, yang mana bisa menyajikan peta sesuai kebutuhan.
SIG mampu menggambarkan data geografis sehingga fungsi diatas dapat berjalan dengan baik. Data geografi yang digambarkan oleh SIG berupa.
  1. Data spasial yang memiliki keterikatan dengan letak pada koordinat tertentu.
  2. Data non spasial yang tidak memiliki keterikatan dengan letak posisi berupa nama, warna dan sebagainya.
  3. Hubungan antara data spasial, non spasial dan waktu.
Data spasial dan informasi geografis saling terhubung oleh SIG mengenai atribut tertentu ada peta. Contohnya yaitu objek titik, garis, atau poligon pada peta. Informasi ini disebut fitur atau ciri – ciri dari atribut yang ditamppakkan secara grafis.

Komponen SMDB pada Sistem Informasi Geografis

  1. Input data yaitu langkah pengkodean data menjadi suatu bentuk yang dapat dipahami komputer dan menuliskannya kedalam basis data SIG. Terdapat dua type data saja yang dapat dimasukan kedalam SIG yaitu data spasial dan non-spasial. Untuk menampilkan lokasi geografis maka tipe yang digunakan adalah data spasial. Sedangkan untuk menampilkan gambaran atau deskripsi seperti nama jalan, nama hutan dan lain sebagainya maka tipe yang digunakan adalah data non-spasial.
  2. Manajemen data yang berisi fungsi untuk memanggil dan menyimpan data. Data yang diinput diolah sedemikian rupa didalam sistem database. Basis data memiliki model data yaitu organisasi konseptual yang berada dalam basis data. Model data terdiri dari model hirarki, model jaringan dan model data relasional.
  3. Manipulasi dan analisis data yang mengolah data semaksimal mungkin untuk mendapatkan informasi dari SIG. Perubahan bentuk dan proses analisis dengan cara membuat penalaran dari data spasial dan non-spasial yang berupa deretan data grafis maupun hubungan data grafis dan atribut.
  4. Penyajian Data yang merupakan langkah untuk menampilkan informasi dari SIG menjadi bentuk yang diharapkan user. Output data ditampilkan dalam bentuk printing dan softfileOutput dalam format printing atau hardfile berupa tampilan tetap, yang dicetak pada kertas, film fotografik atau material lain. Output dalam softfileditampilkan melalui layar monitor baik berupa teks atau grafik guna melihat hasil analisis sebelum dicetak secara permanen.
Seiring berkembang pesatnya teknologi kini Manajemen Basis Data sudah menjadi sistem penting bagi SIG . beberapa data yang valid juga mengungkapkan bahwa Manajemen Basis Data memperoleh biaya dari sebagian sistem software sistem informasi geografis. Karena Sistem Informasi Geografis (SIG) dimiliki oleh Manajemen Basis Data dan Sistem Informasi Geografis juga membutuhkan SMDB ini  untuk menjalankan fungsi – fungsinya.




Data spasial ialah sebuah data dalam bentuk grafis yang menunjukkan ruang lokasi atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial dilambangkan dengan titik, garis, dan poligon. gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu  sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif  (attribute) yang dijelaskan berikut ini:

1.    Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordina t baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk diantaranya  informasi datum dan proyeksi.
2.  Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang  memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya : jenis  vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.



Format Data Spasial
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode  penyimpanan data yang berbeda antara file satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
  1. 1. Data Raster
Data Raster juga disebut dengan bitmap, adalah gambar yang komposisinya terdiri atas titik-titik berbentuk bujur sangkar, yang dinamakan dengan pixel, yang disusun pada suatu grid. Setiap titik-titik pada grid tersebut masing-masing mengandung warna tersendiri. Raster bersifat resolution-dependent atau bergantung pada resolusi. Artinya data menampilkan gambar yang terpaku pada resolusi tertentu.
  •     Model data raster merupakan data yg sangat sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam petak-petak bujursangkar (grid), yg membentuk sebuah bidang.
  •     Petak-petak (grid) tsb disebut dengan pixel (picture element).
  •     Posisi pixel dinyatakan dgn baris ke-m dan kolom ke-n.
  •     Data yg tersimpan dlm format ini, spt: data scan (gambar), gambar digital (citra dgn format BMP, JPG, dll), citra satelit digital (Landsat, SPOT, dll).
  1. 2. Data Vektor
Data Vektor Melakukan proses pengolahan data atau gambar menggunakan garis dan kurva,  yang memuat informasi warna, dimensi serta posisi.  Vektor bersifat resolution-independent atau tidak tergantung pada resolusi.  Vektor dapat pula berupa satu titik tunggal.
  •    Diwakili oleh simbol titik (point), fitur garis (line) dan fitur area / surface (polygon).
  •    Data-data tersebut tersimpan dalam komputer sbg koordinat kartesius.